NAMA : DENA JULIARISTA
NPM : 21216800
KELAS : 2EB19
1.
PERKEMBANGAN
EKONOMI KOPERASI
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah, Syarief Hasan, mengungkapkan, pertumbuhan koperasi di Indonesia
cukup pesat, diiringi dengan adanya undang-undang baru akan mengikis praktek
renternir.
Ia mengungkapkan, pihaknya telah
memiliki UU yang baru terkait dengan pengawasan terhadap praktek rentenir
dimana pada akhir tahun 2013, pengawasan terhadap praktek tersebut akan
diperketat.
"Saat ini praktek rentenir telah mulai berkurang di Indonesia. Hal tersebut disebabkan adanya kredit usaha rakyat (KUR). Di samping itu Kementerian Koperasi dan UKM RI terus menyalurkan bantuan berupa dana bergulir untuk koperasi yang sehat," katanya.
"Saat ini praktek rentenir telah mulai berkurang di Indonesia. Hal tersebut disebabkan adanya kredit usaha rakyat (KUR). Di samping itu Kementerian Koperasi dan UKM RI terus menyalurkan bantuan berupa dana bergulir untuk koperasi yang sehat," katanya.
Dia menjelaskan semua koperasi
akan diberikan dana bergulir dengan catatan usaha koperasi tersebut masih bagus
dan berjalan.
Sedangkan untuk dananya,
kementerian menganggarkan Rp 1,6 triliun. Nilai tersebut untuk disalurkan
kesemua koperasi yang ada di Indonesia. Dana tersebut bebas diberikan
tergantung program yang dimiliki koperasi terkait.
Sementara itu, kedatangan Menteri
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah ke Cianjur, sebagai rangkaian kunjungan kerjan
selama bulan puasa.
Dimana dalam kesempatan itu, dia
membagikan 1500 paket sembako seharga Rp12 ribu pada masyarakat di pasar rakyat
yang dilaksanakan atas kerjasama antara Kementerian Koperasi dan UKM RI Deputi
Bidang Pemasaran dan Dinas Koperasi UMKM Cianjur.
2.
POLA
EKONOMI KOPERASI
Perkembangan teknologi belakangan ini cukup berdampak
terhadap pola ekonomi yang berkembang di masyarakat. Para pelaku ekonomi
khususnya pengusaha harus bisa mengikuti perubahan zaman agar bisa bertahan di
tengah situasi yang ada.
Hal itu disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani saat
menjadi pembicara dalam Rapat Kerja Nasional Majelis Ekonomi dan Silaturahmi
Kerja Nasional Jaringan Saudagar Muhammadiyah, di Hotel Savoy Homan, Kota
Bandung, Rabu (13/9/2017).
Menurut Sri Mulyani saat ini sektor usaha di bidang jasa
tumbuh cukup tinggi dibanding sektor usaha lainnya. Hal ini, kata dia, dipicu
adanya generasi milenial yang memiliki daya beli sehingga berdampak terhadap
pola konsumsi di masyarakat.
Sri Mulyani mencontohkan hadirnya
berbagai usaha di bidang jasa ojek online dan toko jual beli online. Sejumlah
usaha tersebut menjadi bukti pergeseran ekonomi yang berkembang di masyarakat
sekarang ini. Para pelaku usaha saling bahu membahu memberikan layanan yang bisa
memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Teknologi bisa mempengaruhi
pola konsumsi. Ekonomi kita beberapa tahun ini sektor jasa tumbuh cukup tinggi.
Ini ada hubungannya dengan generasi milenial yang memiliki daya beli dan
mengubah pola pikir," kata Sri Mulyani.
Tidak hanya itu, persepsi
mengenai keberhasilan kini juga sudah berubah. Dulu menurutnya, seseorang
dinyatakan berhasil ketika telah memiliki rumah dan mobil.
"Tapi sekarang konsep
mengenai mobilitas itu luar biasa. Bukan tentu harus memiliki tapi bisa sharing. Kita bicara masalah
telekomunikasi, zaman sudah meminta," ucapnya.
Bahkan,Sri Mulyani menggambarkan,
saat ini orang terkaya di dunia tidak lagi dikuasai oleh pebisnis yang mengolah
sumber daya alam. Tapi kini dikuasai oleh orang yang mampu memanfaatkan
teknologi. Seperti Bill Gates dengan Microsoft, Mark Zuckerberg dengan Facebook,
Jack Ma dengan Alibaba.
Semua itu menjadi bukti bila saat
ini sedang terjadi pergeseran ekonomi. Atau dia sebut dengan revolusi industi
tahap keempat. Di mana teknologi memiliki peran terhadap tatanan perekonomian
ke depan.
"(Pemanfaatan teknologi) ini tren yang akan terjadi. Jangan lawan arus tapi tunggangi (ikuti arusnya)," ucapnya.
"(Pemanfaatan teknologi) ini tren yang akan terjadi. Jangan lawan arus tapi tunggangi (ikuti arusnya)," ucapnya.
REFERENSI