USAHA KECIL DAN MENENGAH
Kelas : 1EB19
Kelompok : 7
Dena Juliarista (21216800)
Fitri Widia Wati (22216896)
Hani Mardiati (23216186)
M. Rizky Ramadhony (24216201)
Tasman (27216304)
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017
1.
Definisi UKM
UKM seringkali dikatakan sebagai kegiatan usaha yang mampu memperluas
lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi yang luas pada masyarakat yang
dapat
berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, serta
mendorong pertumbuhan ekonomi dan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional
pada umumnya dan stabilitas ekonomi pada khususnya. Namun, sebenarnya apakah
yang dimaksud dengan UKM dana apa yang menjadi kriteria bagi suatu usaha untuk dapat
digolongkan sebagai UKM. Ada dua pengertian dalam hal ini yaitu usaha kecil dan
usaha menengah.
Pengertian dan kriteria usaha kecil yang
dapat ditemukan dalam undang-undang No.9 Tahun 1995
tentang usaha kecil. Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala
kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta
kepemilikan Sebagaimana berikut :
1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000
(dua ratus juta rupiah),- tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha
2) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.
1.000.000.000 (satu miliar rupiah)
3) Milik warga Indonesia
4) Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar
5) Berbentuk usaha perseorangan, atau badan usaha yang tidak
berbadan hukum, termasuk koperasi.
Adapun yang
dimaksud dengan kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil adalah kegiatan ekonomi
berskala kecil yang dimiliki dan menghidupi sebagian besar rakyat, dimana usaha
kecil tersebut juga meliputi :
1) Usaha kecil informasi, adalah usaha yang belum terdaftar,
belum tercatat , dan belum berbadan hukum, antara lain, petani penggarap,
industri rumah tangga, pedagang asongan, pedagang keliling, pedagang kaki lima,
dan pemulung.
2) Usaha kecil tradisional, adalah usaha yang mengunakan alat produksi sederhana yang telah digunakan secara turun-temurun, dan berkaitan dengan seni dan
budaya.
Pengertian mengenai usaha menengah juga terdapat dalam peraturan yang sama.
Usaha mengengah adalah kegiatan ekonomi yang mempunyai kriteria kekayaan bersih
dan hasil penjualan tahunan usaha kecil.
Usaha menengah tersebut
meliputi usaha nasional (memiliki negara atau swasta), usaha patungan, dan
usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia. Namun, UU NO. 9 tahun 1995 tidak menyebutkan secara lebih rinci apa yang merupakan
kriteria usaha menengah. Kriteria tersebut baru diatur kemudian dalam instruksi
presiden No. 10 Tahun 1999 tentang pemberdayaan usaha menengah. Bedasarkan
inpres tersebut suatu usaha dapat di golongkan sebagai usaha menengah apabila
memenuhi kriteria sebagai
berikut :
1) Memiliki kekayan bersih lebih dari Rp. 200.000.000
(dua ratus juta rupiah) sampai dengan paling
banyak Rp. 10.000.000.000 (sepuluh miliar rupiah) tidak termasuk tanah dan bagunan tempat usaha
2) Milik warga negara
Indonesia
3) Berdiri sendiri dan bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai dan berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha besar
4) Berbentuk usaha perseorangan, badan usaha yang tidak
berbadan hukum atau badan usaha yang berbadan hukum.
2.
Perkembangan
Jumlah Unit dan Tenaga Kerja di UKM
Sejak krisis ekonomi 1998 hingga krisis keuangan global
kegiatan Usaha Kecil Menengah (UKM) mampu bertahan. Ekonomi kerakyatan, pejuang
reformasi, atau peneliti ekonomi dari Bank Dunia hampir bulat menyepakati bahwa
Usaha Kecil Menengah paling tahan terhadap guncangan krisis moneter. Mulyanto
(2008) berpendapat roda ekonomi bisa bergerak sedikit demi sedikit karena
keberadaannya. Oleh karena itu, dalam sistem ekonomi kerakyatan, pengembangan
industri pedesaan melalui Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan
langkah strategic dalam pembangunan ekonomi bangsa. Data Biro Pusat Statistik
(BPS) dan Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2005 menunjukan jumlah UKM di
Indonesia mencapai 43,22 juta unit.
Sektor UKM di Indonesia terbukti telah menyerap 79,6 juta
tenaga kerja, mempunyai andil terhadap 19,94% nilai ekspor dan 55,67% PDB dengan
diberlakukannya otonomi daerah, UKM di daerah akan menghadapi suatu perubahan
besar yang sangat berpengaruh terhadap iklim berusaha/persaingan di daerah UKM
berperan dalam menyediakan lapangan kerja, pemerataan pendapatan melalui
kesempatan berusaha, pengembangan daerah pedesaan, menyeimbangkan pembangunan
antar daerah serta meningkatkan investasi dan mengembangkan jiwa kewirausahaan.
3.
Nilai
Output dan Nilai Tambah UKM
Adanya Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia memberikan
banyak kontribusi untuk negara karena UKM memberikan kontribusi ouput dan nilai
tambah. Kontribusi output UKM dalam
pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat besar terutama dalam bidang penciptaan
kesempatan kerja. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) lebih menyerap tenaga kerja
dibandingkan dengan sektor formal. Karena pada sektor formal dibutuhkan suatu
keterampilan yang khusus yang tidak dimiliki oleh sebagian besar pencari kerja.
Dengan kata lain kondisi keterampilan tenaga kerja ini sering tidak sesuai
dengan kondisi keterampilan yang dituntut oleh sektor formal pada umumnya.
Kontribusi
Output UKM juga dapat meningkatkan pertumbuhan PDB cukup besar, walaupun tidak
sebesar kontribusinya terhadap penciptaan kesempatan kerja. Nilai Output adalah
Nilai output (NO) adalah nilai keluaran sedangkan Nilai tambah (NT) adalah
besarnya output dikurangi besarnya nilai input (biaya antara).
Metode
Penghitungan:
Kontribusi UK terhadap pembentukan PDB lebih kecil
dibandingkan kontribusinya terhadap kesempatan kerja/rasio NOL menunjukkan
bahwa tingkat produktivitas di UK (usaha kecil) lebih rendah dibandingkan di UM
(usaha Menengah) dan di UB .Tingkat
produktivitas diukur berdasarkan L (jumlah pekerja) dan K (kombinasi input
modal) PP/ dari TFP : produktivitas dari faktor-faktor produksi secara total.
Pasar yang dilayani UM berbeda dengan pasar UK. Pasar UM banyak melayani
masyarakat berpenghasilan menengah keatas dengan elastisitas pendapatan
positif. Pasar yang dilayani UK lebih banyak kelompok pembeli berpenghasilan
rendah dengan elastisitas pendapatan negatif.
Berdasarkan prospek usaha, UKM merupakan sektor yang
potensial dalam menciptakan nilai tambah. Tahun 2016 ini, kontribusi sektor
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap produk domestik bruto (PDB)
semakin menggeliat dalam lima tahun terakhir. Kementerian Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah (UKM) mencatat kontribusi sektor UMKM meningkat dari 57,84
persen menjadi 60,34 persen.
4.
Ekspor
A.
Ekspor
UKM di Indonesia
Ekspor adalah proses transportasi barang
atau komoditas dari suatu negara ke negara lain. Proses ini seringkali
digunakan oleh perusahaan dengan skala bisnis kecil sampai menengah sebagai
strategi utama untuk bersaing di tingkat internasional. Strategi ekspor
digunakan karena risiko lebih rendah, modal lebih kecil dan lebih mudah bila
dibandingkan dengan strategi lainnya.
UKM di Indonesia sangat diharapkan
karena memang mempunyai potensi besar sebagai salah satu sumber penting
perkembangan (diverifikasi) dan pertumbuhan X, khususnya X manufaktur.
Kemampuan UKM Indonesia untuk merealisasikan potensi X-nya ditentukan oleh
suatu kombinasi dari sejumlah faktor-faktor keunggulan relatif yang dimiliki
UKM Indonesia atas pesaing-pesaingnya, baik dari dalam usaha besar (UB) maupun
luar negeri.
B.
Jenis-Jenis
Ekspor
Ekspor terbagi menjadi dua bagian
yaitu ekspor yang dilakukan secara langsung dan ekspor tidak langsung atau yang
dilakukan melalui perantara.
1) Ekspor Langsung
Ekspor
langsung adalah cara menjual barang atau jasa melalui perantara yang bertempat
di negara lain atau negara tujuan ekspor. Penjualan dilakukan melalui
distributor dan perwakilan penjualan perusahaan. Keuntungannya, produksi
terpusat di negara asal dan kontrol terhadap distribusi lebih baik.
Kelemahannya, biaya transportasi lebih tinggi untuk produk dalam skala besar
dan adanya hambatan perdagangan serta proteksionisme.
2) Ekspor Tidak Langsung
Ekspor tidak
langsung adalah teknik dimana barang dijual melalui perantara negara asal
kemudian dijual oleh perantara tersebut. Dengan menggunakan cara ini, eksporter
memiliki kesempatan untuk.. Melalui, perusahaan manajemen eksport(export
management comapanies) dan perusahaan pengekspor (export trading companies).
Kelebihannya, sumber daya produksi terkonsentrasi dan tidak perlu menangani
ekspor secara langsung. Kelemahannya, kontrol terhadap distribusi kurang dan
pengetahuan terhadap operasi di negara lain kurang.
C.
Tahap-Tahap
Ekspor
Dalam perencanaan ekspor, perlu
dilakukan berbagai persiapan, berikut 4 langkah persiapannya:
1) Identifikasi pasar yang potensial
2) Penyesuaian antara kebutuhan pasar
dengan kemampuan (SWOT analisis)
3) Melakukan Pertemuan, dengan
eksportir, agen, dll
4) Alokasi
sumber daya
5.
Prospek
UKM dalam Era Perdagangan Bebas dan Globalisasi Dunia
Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan salah satu sektor
bisnis berskala kecil dengan kekayaan bersih maksimal Rp. 200.000.000 (Dua
ratus juta rupiah). usaha Kecil Menengah (UKM) menjadi peran yang sangat
penting bagi penggerak perekonomian daerah dan negara tidak terkecuali
Indonesia. Dengan adanya UKM, akan membantu pengrekrutan sumber daya manusia
yang pada akhirnya akan mengurangi masalah pengangguran di Indonesia. Semakin banyak
UKM semakain kecil pula tingkat pengangguran di Indonesia, oleh karena itu
pemerintah seharusnya mendukung UKM yang ada agar terus berkembang. Bagi setiap
unit usaha baik berskala kecil maupun berskala besar disektor ekonomi,
perdagangan bebas dan globalisasi akan membuat suatu kesempatan tersendiri,
namun dengan era tersebut tentu saja tantangan didunia bisnis semakin berat.
A.
Sifat Alami dan Keberadaan
UKM
Usaha kecil menengah yang ada di Indonesia pada umumnya
hanya memproduksi sebagian kecil dari kebutuhan masyarakat yang berpenghasilan
menengah dan menengah kebawah. Implikasi dari usaha kecil menengah ini berbeda
dengan usaha menengah dan besar, usaha kecil seharusnya tidak terlalu
membutuhkan modal yang berasal dari pemerintah.
B.
Kemitraan Usaha dan Masalahnya
Dalam menghadapi era globalisasi, UKM dituntut untuk
memenuhi permintaan konsumen yang semakin hari semakin spesifik. Seperti produk
yang tinggi dengan harga murah dengan melakukan restukturisasidan reorganisasi.
Salah usaha yang dapat dilakukan oleh UKM untuk mencapai tujuan tersebut yaitu
hubungan kerjasama dengan UB. UB atau usaha besar merupakan salah satu relasi
yang sering disebut dengan kemitraan. Kerjasama yang dilakukan UKM dan UB ini
melahirkan supply chain manajemen (SCM) yaitu tepatnya pada tahun 90an. SCM
merupakan relasi kerjasama perusahaan yang pada akhirnya bertujuan menghasilkan
produk ketangan konsumen.
6.
Contoh
kasus dan analisis Kasus
A.
Contoh Kasus
New York Now 2017 to Exhibit
Indonesian SMEs` Products
01 Febuari 2017
TEMPO.CO,
Jakarta - Indonesian Small and Medium Enterprises' handicraft products will be
exhibited in New York Now 2017 in August 2017.
“This
is a great opportunity for Indonesian SMEs to enter the U.S. market,” said
Indonesian International Council for Small Business (ICSB) President Hermawan
Kartajaya on Tuesday, January 31, 2017.
According
to Hermawan, ICSB is ready to support the event that is initiated by the
Indonesian Consulate General in New York City.
The
Consulate General in New York City also plans to partner up with U.S. Handicraft
Consultant, Jennifer Isaacson, in organizing a workshop of handicraft creations
produced by SMEs in Jakarta, Bandung, Yogyakarta, and Surabaya.
“[Our]
goal is to select the products and the SMEs that are qualified to be promoted
through the New York Now Exhibition in August 2017,” says Hermawan.
Jennifer
has a 30-year experience in United States’ retail sector and has worked
together with a number of Indonesian craftsmen for more than 25 years.
“Her
experience and knowledge will definitely be shared in the event and will be
useful in improving the quality and competitiveness of Indonesian products in
the U.S. market,” Hermawan added.
In
2016, the Cooperatives and SMEs Ministry, Trade Ministry, and Indonesia’s
Consulate General in NYC sponsored 20 SMEs that participated in the 2016 New
York Now event.
“We
hope the number of participants will increase this year,” he said.
Other
than empowering SME business players in Indonesia, the Consulate General has
also facilitated Start Up business workshops for Indonesians living in New York
City.
“Many
Indonesian businessmen in the work area of
Indonesia’s Consulate General in NYC and Philadelphia have utilized this
facility,” Hermawan said.
B.
Analisis kasus
The exhibition to showcase Ukm's craft in Indonesia in
new york is an opportunity for various UKMs in Indonesia and enlarge existing
SMEs in Indonesia to enter the US market But if only show UKM in Indonesia to
new york is not enough.
The event organizers like it have been thinking about the
exhibition of Indonesian SMEs President ICSB also provide the sharing of
experience and knowledge by jenifer people who already have 30 years experience
in the retail sector to improve the quality of SMEs and increase
competitiveness in the US market.
.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia,
Euis. (tahun).Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam: Penguatan Peran LKM dan
UKM di Indonesia. Skripsi. Depok: Universitas Indonesia
Neddy
Rafinaldy. 2004. Upaya dan Strategi Pengembangan UKM dalam Rangka Peningkatan
Ekspor.
Tulus T.H. Tambunan. 2001.
Perekonomian
Indonesia Teori dan Temuan Empiris. Jakarta: Ghalia Indonesia
Prof Dr. Ir. Musa Hubais, Ms, Dipl.Ing.D.E.A, 2003, Prospek
usaha kecil dalam wadah kubator bisnis, Jakarta: Ghalia Indonesia
17
april 2017 23.00
http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20161121122525-92-174080/kontribusi-umkm-terhadap-pdb-tembus-lebih-dari-60-persen/
diakses pada hari Selasa, 18 April 2017 pukul 23:10
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/11216
diakses pada hari selasa, 18 April 2017 pukul 22:40